Jumat, 07 November 2014

Senandung Terakhir Buat Kakek

Rambut putih dan keriput wajahmu seakan menceritakan padaku akan kerasnya hidup yang kau jalani, aku tahu sekarang kau lelah kek, dan sekarang kau telah terbaring tenang. Teringat cerita anakmu (ibuku)., dulu kau gagah berani, kau seorang pekerja keras dan kau giat bekerja tanpa memikirkan ragamu demi menjaga agar piring anak-anakmu selalu terisi.., kini akhirnya kau termakan usia, badanmu mulai bungkuk, lengan yang dulu kuat sekarang hanya tulang terbungkus kulit, suaramu yang dulu lantang kini mulai tersendat-sendat, matamu yang dulu membara kini sayu, pucat dan putus asa.., kau mencoba melawan waktu! Dan kini batas waktu yang diBerikan ALLAH telah usai, matamu terpejam, tenang.., kau sudah menutup lembaran hidupmu di pembaringan tua itu kek.., kau sudah berangkat ke sisiNya..

Kini tiada lagi senandung mu yang menemani tidur kecilku, tiada lagi cerita tentang riwayat-riwayat indahmu dulu, tiada lagi tangan keriputmu yang mengusapku ketika menangis, tiada lagi tawa khas darimu yang menemani hari-hari kecilku dulu.. Telah kau ukir banyak kenangan indah di ingatanku.. Aku akan sangat merindukan itu..,sangat merindukan..
Sejujurnya, aku ingin kau kembali kek, menceritakan riwayat-riwayat muda mu dulu yang gagah perkasa.., aku takkan bosan mendengarnya.. tapi apa kata yang tepat untuk protes kepada waktu? Perpisahan memang selalu menyakitkan., biarlah air mataku ini menjadi pesan bahwa aku sangat kehilanganmu kek., akan kuceritakan riwayatmu kepada anak-anakku kelak..
Kakek., kini kau sudah tenang disana... walaupun kau sudah tiada, tapi sifat semangat dan kerja keras mu patut menjadi teladan.. Aku cucumu,hanya bisa berdo'a semoga kau diTerima disisiNya dan berbahagia diSana hingga aku menyusulmu kelak...
Selamat jalan, kek... Istirahatlah dengan tenang...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar